format

Kamis, 13 Desember 2012

Tegal Diakui Dunia Oleh Logamnya. Siapa Peduli ?


Siapa sangka Kabupaten Tegal terkenal seantero jagad bukan karena wartegnya saja, namun ada yang lain yaitu Industri logamnya. Logam datang ke Tegal pada jaman Penjajahan Belanda dengan adanya 2 pabrik pengolahan Logam yaitu NV. selanjutnya ketika Jepang masuk ke Indonesia, mereka menempatkan Tegal sebagai basis produksi peralatan perang. Jadi, kalo dulu ada orang Jepang nembak orang pribumi, senjatanya itu yang buat orang Tegal. ya mau bagaimana lagi ? orang jepang bukan kerjasama dengan orang Tegal, namun Romusha yang mereka terapkan memaksa orang Tegal harus menuruti semua perintah dari Jepang. setelah itu Indonesia pun merdeka, tidak seperti Belanda yang tidak meninggalkan apa-apa untuk Indonesia, namun Jepang meninggalkan sesuatu yang sangat berharga yaitu Pengetahuan. Jepang tidak sengaja meninggalkannya, tapi karena orang Tegal lah yang cerdas. sejak itu orang Tegal terus mengembangkan pengetahuannya dalam perlogaman, tak kenal masa, tak kenal krisis, Industri logam di Tegal terus naik dan semakin menjadi. pada tahun 1982 Tegal mulai diperhatikan oleh lembaga dunia Asian Development Bank (ADB) dengan membantu dan memfasilitasi pendirian SMK 1 Tegal yang waktu itu direlokasi di Desa Pesarean, Adiwerna dan berganti nama menjadi SMK N 1 Adiwerna (sering disebut SMK ADB, sampai-sampai jika kita browsing di google degnan kata kunci "SMK ADB" yang muncul paling atas adalah website resmi SMK N 1 Adiwerna). pada tahun yang sama Pemerintah mendirikan Lingkungan Industri Kecil talang Cempaka Baru (TAKARU) sebagai pusat informasi logam dan pusat penelitian Logam. Dengan pendirian LIK ini membuat pemasaran produk Logam Tegal semakin luas. Dan benar saja, kurun waktu 1990an Logam Tegal diminati perusahaan-perusahaan asal Jepang (mungkin ini terjadi karena Jepang telah mengetahui potensi Tegal di bidang logam sejak mereka menjajah di Indonesia) diantaranya Astra group yang produknya antara lain Honda, Toyota dan Daihatsu. Jadi, di dalam produk Astra itu terdapat komponen asli buatan Tegal. tidak bermaksud promosi produk, namun untuk membuktikan bahwa Tegal punya keunggulan komparatif (keunggulan yang tidak dapat ditemukan di daerah lain).  Kabar terbaru dari Industri logam Tegal adalah penelitian yang dilakukan institusi dunia World Bank (Bank Dunia) yang salah satu pejabatnya dari indonesia Sri Mulyani (mantan Mentri Keuangan Indonesia) lihat penelitian World Bank di link ini : 
http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/226271-1146639584930/2506736-1146641163937/Tegal.pdf (dengan bahasa Inggris) dan kabar selanjutnya bahwa nanti Tahun 2014 akan ada mobil nasional bernama Gea yang basis produksi (Pabrik Utama) berada di Kabupaten Tegal. 
Saya kuliah di Jurusan Administrasi Negara UNY, jadi saya pun ngin menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Kabupaten Tegall menanggapi keunggulan ini. Revolusi Industri di Tegal sudah terjadi sebelum tahun 1990an, mestinya pemerintah melihat hal itu dan berusaha menyadarkan investor asli daerah untuk mengembangkan hal tersebut. Lihat saja Djarum di Kudus yang juga menjadi pendiri perusahaan elektronik nasional Polytron dan ternyata mereka pun mendatangkan komponen elektronik dari Industri logam Tegal. harusnya dengan adanya sejarah logam tersebut di Tegal, sudah ada perusahaan mandiri dan besar yang ada di Tegal yang memproduksi peralatan logam maupun elektronik seperti halnya Teh. Dengan demikian, Sumber Daya Manusia Tegal tidak terus ditarik Batam untuk bekerja di sana yang justru menguntungkan Investor Asing. Asal tahu saja, Perusahaan di Batam mengadakan perekrutan di Tegal bukan tanpa alasan, namun melihat potensi Logam yang ada, meskipun tidak menguasai logam, namun mereka mengetahui bahwa pertumbuhan suatu Bidang di sauatu daerah bukan saja karena banyaknya bahan untuk produksi, namun pola pikir masyarakatnya secara tidak sadar bisa langsung mengerti jika sedikit diajarkan pengetahuan bidang tersebut, lihat lagi Teh di Tegal, seluas apa perkebunan Teh di kabupaten Tegal sehingga Tehnya bisa terkenal dan hingga Ekspor ? bukan karena sumber bahan, tapi Sumber Daya Manusia yang akan sangat mengerti jika diajarkan mengenai Teh. liaht lagi Konveksi di Sekitar Pasar Banjaran, apakah ada perusahaan pembuat bahan kain ?
Jadi Siapa lagi yang perduli akan Logam di Kabupaten Tegal, jangan lagi mau disebut Jepangnya Indonesia, namun Tegal saingannya Jepang. entah kapan ?

1 komentar:

  1. eh yah...jebule kaya kue...olih kulakan bahan logame sih sing endi yah? :D

    BalasHapus